IBT Pelita Indonesia dan STT Pekanbaru melaksanakan pelatihan mengelola limbah pelepah sawit di Kepenghuluan Teluk Bano 1, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (30/10) lalu. Sebagai peserta kegiatan tersebut yaitu anggota Kelompok Tani Teluk Bano Bangkit, BUMKep Maju Bersama Teluk Bano 1 dan dihadiri Pj Penghulu Teluk Bano 1 Misran, SPd MPd beserta perangkat desa.
Adapun yang menjadi narasumber pada pelatihan tersebut yaitu Asoc Prof Dr Herman MSc PhD dari Prodi Biologi FMIPA Universitas Riau. Dijelaskannya, hampir seluruh kegiatan pertanian dan perkebunan menggunakan pupuk. Namun hanya sedikit sekali yang memanfaatkan pupuk organik sebagai nutrisi bagi tanaman pertanian tersebut. Sebagian besar petani lebih cenderung menggunakan pupuk kimia walaupun harganya mahal. Untuk itu, penting diberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para petani agar dapat memanfaatkan limbah sekitar menjadi alternatif pupuk.
Salah satu limbah yang belum tergarap yaitu limbah pelepah sawit. Biasanya, petani sawit yang mengambil buah sawit akan membuang pelepah yang sudah menua. Sehingga pelepah sawit yang tua tadi dibuang begitu saja dan tidak termanfaatkan. Potensi inilah sebenarnya yang dapat dijadikan salah satu alternative, yaitu memanfaatkan limbah pelepah sawit untuk diolah menjadi pupuk organik.
Proses pengolahan pelepah sawit menjadi pupuk dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu pelepah sawit dicacah menggunakan alat pencacah dan dihasilkan potongan-potongan menjadi kecil. Tahap selanjutnya yaitu mencampurkan cacahan pelepah sawit tadi dengan kotoran sapi, air gula merah, cairan EM-4 dan ditabur dengan dedak. Tahap selanjutnya yaitu melakukan fermentasi semua campuran tadi yang ditampung didalam wadah lebih kurang 2 pekan. Pupuk organik akan jadi jika warna semua campuran tadi berubah menjadi kecoklatan dan tidak berbau.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias menyimak setiap tahapan yang dilakukan. Hal ini sangat menarik bagi mereka, karena tersedianya dengan melimpah bahan baku yang akan dijadikan pupuk organik. Selain itu, jika mereka bisa menghasilkan pupuk organik ini akan mengurangi biaya pupuk pertanian mereka, karena harga pupuk kimia sangat mahal harganya. Senada yang diungkapkan juga oleh Ira Irawan, ketua kelompok tani Teluk Bano Bangkit 1. Bahan baku limbah pelepah sawit sangat melimpah, khususnya juga pada lahan-lahan milik anggota kelompok tani. Hal inilah yang perlu didalami lagi oleh anggota kelompok tani bagaimana cara mengolah limbah pelepah sawit menjadi pupuk organik dan pakan ternak.
Kegiatan pelatihan ini merupakan Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Tahun 2023 yang dilakukan oleh Institut Bisnis dan Teknologi (IBT) Pelita Indonesia sebagai perguruan tinggi pendamping dengan ketua pendampingnya Dr Wilda Susanti MKom dengan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Pekanbaru sebagai perguruan tinggi pelaksana dengan ketua pelaksananya Suandi Daulay MKom.
Fokus dari kegiatan Kosabangsa oleh IBT Pelita Indonesia dan STT Pekanbaru adalah pemanfaatan limbah pelepah sawit menjadi pupuk kompos dan pakan ternak yang nantinya dapat menjadi nilai tambah ekonomis bagi petani khususnya kelompok tani Bangkit. Nilai tambah ekonomis ini tercatat dan tersimpan dalam bank sampah yang akan dikelola oleh BUMKep Maju Bersama yaitu Aplikasi Manajemen Transaksi Bank Sampah Berbasis Mobile. Adapun pemasaran hasil olahan kelompok tani akan dipasarkan melalui website E-Kren.(c)